Senin, 21 Mei 2012

:: WELCOME KOREA :: Make up darurat & Sungai Cheonggyecheon


Selesai makan siang dan puas menikmati Naminara Island. Maka kami segera menuju Lotte Hotel untuk acara puncak, yakni makan malam special. Mulanya panitia bilang, kalau makan malam hari ini dibatalkan karena Nichan artis yang akan menemani kami makan malam tidak dapat hadir. :(
Namun malam ini aka nada pemilihan the best make up pada acara makan malam kali ini. Jadi begitu mbak Iwed sebagai instruktur make up darurat kami di dalam bus mengajarkan kami bagaimana cara ber make up yang baik, kami semua mendengarkan dengan seksama.
Dimulai dari membersihkan wajah dengan tissue basah, lalu memulaskan BB Cream dengan jari manis, lanjut bagaimana cara memakai bedak dengan baik, menggunakan eye shadow, menggunakan eyeliner, membentuk alis, menggunakan mascara, menggunakan blush on dan terakhir bagaimana cara membentuk shading di hidung agar Nampak mancung.
Pelajaran berharga banget, buat aku yang nol besar gak bisa make up sama sekali :p
before - after (hahahahaha yang kanan gak mandi berapa 1 x 24 jam lebih)
Setelah acara make up selesai, untuk membunuh waktu sebelum kami menuju Lotte hotel tepatnya di Naru Restaurant, kami diajak untuk menikmati sungai Cheonggyecheon yang fenomenal :).
Disana sedang ada acara pengumpulan koin untuk membantu anak-anak yang kekurangan berkerja sama dengan unicef jadi suasana di sungai Cheonggyecheon sore itu cukup ramai. Walau angin sore itu berhembus dingin dan agak kencang tapi tak mengurungkan niat kami untuk menikmati suasana disana dan berfoto-foto juga tentunya.
Sekali lagi masih kagum dengan pemerintah Korea yang masih mau peduli ma warganya dengan membuatkan sebuah tempat wisata sederhana di tengah kota untuk refreshing di kala penat dan salut dengan warga korea yang mau memelihara fasilitas yang telah di sediakan oleh pemerintahnya. Walaupun tempatnya di tengah kota dan jarang ada tempat sampah tapi jarang banget ada yang buang sampah sembarangan, baik di jalannya maupun di sepanjang sungainya, jadi tempat ini bersih banget.

pose dulu di depan sungai Cheonggyecheon

ikutan maen air di sungai Cheonggyecheon


gaya dulu yang habis make up

sungai Cheonggyecheon

sungai Cheonggyecheon

di atas sungai Cheonggyecheon pas ada acara hari anak

koin raksasa
Setelah waktu yang disediakan habis, maka kami segera berangkat menuju Lotte hotel, tepatnya menuju Naru restaurant untuk melakukan gala dinner yang katanya special.
Pada mulanya para panitia bilang kalau makan malam kali ini Nichan sang bintang tamu dan Revalina sang brand ambassador tidak akan datang karena mereka memiliki keperluan yang mendesak, akan tetapi ternyata sepanjang jalan menuju Naru Restauran saya sempat melihat beberapa pria menggunakan jas hitam (hmm.. mirip dengan bodyguardnya si Nichan, kayakna dia bakal datang deh..).
Begitu sampai di Naru, dan begitu pintu di buka.. tadaaaa.. sebuah ruangan di tata apik dengan design pink manis memenuhi atmosfir ruangan tersebut, benar-benar makan malam yang spesial.
Finger Food, Yummy

bis make up, narsis dulu
Tak lama kemudian acara makan malam segera dimulai, tak lama kemudian sebuah kejutan diberikan oleh panitia Caring Colour yakni datangnya Revalina sebagai brand ambassador dengan dresscode mini dress putih yang membuatnya nampak sangat cantik. Acara masih berjalan dan semakin meriah, karena disini para peserta yang tadinya sudah berdandan di mobil ternyata harus berdiri satu-satu menunjukan hasil dandan cantik mereka dengan di compare oleh foto hasil candid selama kami berjalan-jalan dan belum madi seharian kemarin. Dan sangka tak disangka, begitu wajahku yang lecek muncul di layar viewer sang MC mbak Iwed memintaku untuk maju ke depan dan menunjukan kepada yang lain, serta memuji dandananku bahwa wajahku nampak berbeda setelah dandan dan sebelum berdandan (hahahahaha.. sempet GR sih, tapi tiba-tiba aku tersadar sumpah kemaren jalan-jalan gak mandi wajahku nampak lecek sangat ;P).
Selesai acara penilaian make up, kejutan selanjutnya pun tiba, yakni dengan datangnya Nichan Horvejkul beserta keluarga besarnya. Huah sangat mengejutkan sekali ;)
Dari sini aku baru nyadar kalo si Nichan ternyata ganteng sangat, imut, dan gayanya malu-malu. Ihhh.. bikin gemes.
Disini secara khusus nichan memainkan piano untuk kami semua serta menyanyikan 3 lagu berbeda bahasa yang sengaja dia pelajari khusus sebelum tampil di depan kami. Dan yang paling spesial dia menyanyikan sebuah lagu ber bahasa Indonesia untuk kami semua,, thanks Nichan :)
MC malam ini Reva dan bintangnya Nichan Horvejkul

oppa nichan, gantengnya
Kejutan nampaknya masih belum selesai, kali ini panitia diwakili Nichan memilih 3 pemenang make up terbaik untuk mendapatkan sebuah bingkisan cantik dari nichan. Dua orang dipilih oleh Nichan yakni Rina peserta yang berasal dari Palembang serta mbak Warsih (si mommy gaul) yang berasal dari Nganjuk. And the last winner, ternyata dipilih oleh NIchan Father.. lama dia berkeliling melihat kami semua, dan sedikit berceletuk untuk mencairkan suasana tiba-tiba sang Papah berdiri di hadapanku dan meraih tanganku menuntunku keluar dari bangku ku untuk maju ke depan. See.. percaya gak percaya ternyata yang dipilih papah Nichan itu aku :D akh senangnya (semoga yang dipilih mantunya untuk anaknya juga aku ;p ngareeep:)

foto bareng

foto yang di foto lagi, hasil jepretan jeki
Best night, best dinner and Best day bener-bener hari yang sempurna karena bukan hanya sebuah bingkisan cantik berisikan kamera Polaroid yang ku dapat, tetapi aku juga mendapatkan sebuah boneka teddy cantik dan satu tas penuh yang berisikan all about Nichan (poster, kaus dan CD).
Akhirnya mala mini kami semua kembali ke hotel dengan hati senang :)

:: WELCOME KOREA :: Lunch time at Somhyanggi Restaurant – Naminara Island


Makan siang tiba, makan siang tiba …
Hehehehe,, kerjaanku di Korea kebanyakan jalan-jalan, ke toilet, makan.. begitu seterusnya, sungguh amat sangat menyenangkan sekali.

Makan siang kali ini masih di Naminara Islan tepatnya di Somhyanggi Restaurant. Menu makan siang hari ini adalah chicken BBQ. Yah,, sebelas duabelas ayam panggang lah tapi itu hanya satu tulang aja.. karena entah gimana ceritanya ayam berbumbu yang siap di bakar di tempat pembakaran yang ada di tengah meja bentuknya udah lembaran :P

meja dengan berbagai macam side dish

ayam BBQ yang berlembar-lembar

Masih sama dengan makan-makan yang kemarin. Di meja kami penuh dengan banyak piring dan mangkuk-mangkuk kecil berisikan bermacam-macam side dish. Mulai dari cabai (mirip ma sambel terasi, hanya saja pas ku icip rasanya aneh banget), daun selada (yang biasanya dimakan bersama lauk dengan cara dibungkus daun selada yang katanya digunakan untuk mengikat lemak, jadi walaupun kita makan daging tapi gak bikin cepet gendut), semangkuk nasi, semangkuk sup kecambah (yang menurutlu mirip kayak mangkuk kobokan, habis isi kecambah di dalamnya cuma tiga biji saja), dan tak ketinggalan kimchi always ;)

bahagianya yang makannya lahap :)

Cara makannya yah gak beda jauh kayak makan ayam bakar sih. Ayam di panggang di atas bara sampai mateng trus di potong-potong pake gunting yang sudah di sediakan, selanjutnya tinggal comot-comot aja. Mau dimakan pake nasi bisaaa, mau dimakan pake selada juga okehh.. tapi yang lebih nikmat ayamnya dimakan pake nasi plus di cocol di saus pedas ABC (thanks pak Kris yang selalu setia membagikan saus pedasnya saat kami makan). Dan makanan di selama di Korea yang palin pas dilidah dan paling enak dinikmati ya si ayam BBQ ini pakai saus pedas ABC.. tapi saying aku gak bisa ngajak orang korea tulennya cicip ini pake citarasa Indonesia.. :)
#maybe next time, I wish

:: WELCOME KOREA :: Romantic Island – Naminara Island


Pagi yang indah di Korea. Kami (aku dan Elsa) terbangun oleh morning call yang telah diminta oleh pak Kris untuk membangunkan kami semua agar segera bersiap-siap sarapan dan berangkat menuju next destination. Selesai mandi dan bersiap-siap kami segera menuju lantai dua untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Aku piker kami adalah orang terakhir yang datang telat untuk sarapan akan tetapi ternyata restaurant di hotel pagi ini masih lumayan sepi dari peserta yang mengenakan pakaian pink. :)

                Hari ini tema sarapannya buffet, ambil piring keliling apa yang mau dimakan malah bingung mau makan apa ya? Iseng kangen nasi goreng Indonesia maka kuputuskan untuk mengambil beberapa sendok nasi goreng, ikan salmon, sesendok kecil salad dan segelas jus tomat. Sampai di tempat duduk langsung tanpa ba bi bu lagi, aku langsung saja  melahap apa yang ada di atas piringku.
Tadaaaaaa… rasanya jauh dari enaknya sarapan pagi dirumah. Nasi gorengnya less taste, lebih enak masakan si mamah. Salmonnya ,, um not bad lah,, saladnya lumayan.
Selesai menikmati makanan yang ada di piringku, lalu gelas berisi jus tomat langsung ku raih dan glek kuminum begitu saja.. rasanya.. asiinn :( nah loh, apa lidahku yang salah ya :p
Oke..oke sekarang saatnya mencuci mulut. Karena dimana-mana dan di belahan dunia manapun rasanya buah gak bakal berbeda jauh, maka aku pikir ini yang namanya buah sebagai pencuci mulut, menetralisir lidahku yang rasanya udah campur aduk gak karuan.

Kenyang sarapan, kami semua bergegas untuk menuju bus untuk bersiap-siap menuju pulau namira. Berhubung hari ini children day jadi jalanan menuju luar seoul lumayan macet, bahkan perjalan ke naminara island yang seharusnya ditempuh hanya dengan waktu dua jam, gara-gara macet ditempuh dengan waktu empat jam.
Agak boring juga sih, tapi pinternya si peter dia banyak cerita tentang banyak hal di korea. Dari sejarah, agama, tradisi, kebudayaan minum soju, sampai curhatannya dia tentang masalah cintanya. (hihihihi.. si peter lagi galau)

Lumayan cape juga duduk di bus, tapi begitu sampai pelabuhan Chuncheon rasa lelah kami terbayarkan. Suasana disana ramai banget jadi antri kapal untuk menyebrang agak berdesak-desakan. Tapi gak sampai lima menit akhirnya giliran kami menaiki perahu, lima menit penyebrangan maka hari itu dan detik itu akhirnya sampai juga aku di naminara island. Senangnya…
Begitu sampai di naminara heboh lah kita berfoto disana. Sedang asyiknya berfoto bersama untuk di share di FB dan Twitter tiba-tiba ada yang bilang “permisi”,, begitu tahu siapa yang datang.. kami langsung heboh. Ternyata Brand Ambassador Caring Colour Revalina S. Temat dan Nichan Horvejkul datang mengejutkan kami dengan menaiki sepeda gayung. Kontanlah kami semua pada heboh dan berebut untuk berfoto bersama Reva dan Nichan. :)

berfoto bersama brand ambassador caring Revalina dan Nichan as guest star (atau tuan rumah mungkin)
Namun sepertinya waktu yang diberikan cukup singkat jadi mereka harus terburu-buru untuk kembali ke Seoul karena mereka mengatakan ada urusan mendesak.
Well,, tak apalah sebagai ganti Nichan kali ini peter lah yang mengalihkan suasana. Disini dia bercerita bahwa sebenarnya nama Naminara sendiri diambil dari nama seorang jendral yang dimakamkan di pulau ini, namun masyarakat Korea terutama anak mudanya jarang ada yang tahu tentang ini, karena yang mereka tahu Naminara Island ini adalah pulau yang pernah menjadi tempat syuting pembuatan film winter sonata. (hehehehehe.. sama aja di Indo juga gitu, suka lupa-lupa ama sejarah :p )
Pemandangan di naminara ini bener-bener bagus banget. Dikelilingi pohon pinus yang ditanam berjajar sehingga Nampak rapi sekali. Disini juga terdapat museum gerabah dan barang-barang hasil reciycle juga serta beberapa patung pemain winter sonata yang menunjukan tempat pengambilan gambar film tersebut. Top jempol deh buat pemerintah korea yang bener-bener hebat buat mempromosikan Korea di mata dunia. :)

bersama patung para pemain Winter Sonata

maen sepeda yuk

pose dulu di dekat sungai

ternyata di pulau yang mungil ini ada banknya juga

soju three
Semoga Indonesia gak kalah dengan pemerintah Korea untuk mempromosikan pariwisatanya, karena aku rasa Indonesia malah lebih Indah dari Korea. :)

:: WELCOME KOREA :: Novotel Ambassador Gangnam Seoul

Selesai sudah acara jalan-jalan menikmati dan mengenal Korea hari itu. Jadi selesai makan malam kami semua diantar menuju Novotel Ambassador Gangnam Seoul. Disini aku kebagian sekamar berdua dengan pemenang lainnya yang berasal dari Medan, bernama Elsa.
Selesai menurunkan koper dan menerima key card kamar masing-masing. Maka kami semua bergegas untuk segera menuju kamar yang tela disediakan untuk istiraha, membongkar koper dan tentu saja mandi (sudah 1 x 24 jam lebih aku belum mandi )

Begitu masuk di dalam kamar hotel, kami dikejutkan dengan bingkisan yang diletakan di atas meja rias. Di dalam bingkisan berwarna pink itu terdapat kartu yang bertuliskan :

" Dear, Silvia Andromeda S.
Welcome to Korea
Don't Forget to Bring this in Your Bag Everyday
Caring Colour"

Makin senanglah kami berdua, menerima bingkisan cantik ini yang seolah-olah menyambut kedatangan kami di Korea.
Bingkisan cantik dengan wadah tas pink ini berisikan sebuah BB Cream, Compact powder, Lipstick, Eye Shadow, Blush On, Eye Brown, Eye Liner, Maskara, dan sebuah cermin kecil yang lucu.
Gomawo Caring !! :)

Setelah membongkar isi bagasi kemudian berganti pakaian tidur. Lalu malam itu aku langsung bergegas menuju kamar mandi, sudah gak tahan banget pengen mandi, pengen nyegerin badan.
well selesai mandi dan mengobrol sejenak dengan Elsa, tak terasa kami pun tertidur. Gak mimpi indah sih, karena hari ini yang aku alami benar-bebnar mimpi indah yang jadi kenyataan. Thanks God . . .

Tempat kami menginap

wastapelnya

wastapelnya

twin bed

:: WELCOME KOREA :: Dinner Time

puas jalan-jalan di Sinchon Street Market,, makan ini adalah makan malam pertama kami di Korea. Menu malam ini adalah Shabu-Shabu Korea karena gak bisa lepas dari kimchinya, hek,,hek,,hek,,hek :)

kami beramai-ramai makan malam di Restaurant Geo Gu Jang. Setelah kami semua menempati tempat duduk masih-masing. Maka pemanas yang ada di depan kami dihidupkan. Di atas pemanas tersebut terdapat sebuah panci yang di dalamnya berisikan kaldu sapi. Di meja kami penuh dengan berbagai macam nampan berisikan macam-macam sayur mayur dan lauk pauk. Dari sawi hijau, jamur, sawi putih, wortel, daging sapi, baso ikan, semangkuk kecil ikan goreng tepung, semangkuk nasi putih, dan tak lupa kimchi always.

jadi begitu air kaldu mendidih, yang pertama kali dimasukan adalah aneka maca, sayur mayurnya. kemudian setelah sayuran dirasa sudah cukup matang angkat dan barulah daging sapi yang sudah di fillet tipis-tipis itu dimasukan dan ditunggu hingga matang.

cara makannya sih terserah, mau di "gado" tanpa nasi dengan di cocol kecap asin atau pakai nasi pun sama enaknya.
overall makanan disini lumayan enaklah, tapi agak ribed juga. mau makan aja musti masak dulu, padahal makan di resto. ;p

Shabu-shabu (source : google)

:: WELCOME KOREA :: Shooping Time at Sinchon Street Market

Setelah puas berkelana menikmati Love Place di Namsan Tower Area,, maka acara selanjutnya yaitu belanja ^o^
well siapa sih yang gak doyan belanja dan gak girang diajak belanja. Kalo ada yang ngacungin jari, pasti dia bo'ong sangat ;p

Tempatnya gak begitu jauh kok dari Namsa Tower. Ini sebenarnya jalanan sih, hanya saja di sekitanya banyak terdapat orang yang jualan bemacam-macam barang terutama fashion stuff. Wajar sih banyak yang jual fashion stuff alna disini emang daerah Universitas dan ada satu Universitas besar yang muridnya cewe semua. tau dong apa alesannya.

Gaya dulu sebelum belanja


Sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah para pedagang kaki lima penjual food street atau kalo koreannya si disebut pojang ma cha, dan beberapa kios penjual pakaian, sepatu dan berbagai macam merk kosmetik.

well, nampaknya South Korea bukan tempat yang bisa dikatakan sebagai tempat surganya  belanja. yuu knuww wutt.. harga disini bisa berkakli-kali lipat dengan harga di negara saya tercinta. dengan bahan yang sama dan kualitas yang sama. jadi ketika aku menginjakan kaki disini, hasrat untuk berbelanja jadi menciut. jadi daripada mondar mandir gak jelas dan malah bikin lapar mata, maka diputuskanlah kali ini saya mampir ke Pojang Ma cha yang letaknya tak jauh dari tempat bis saya berhenti.

salah satu jalanan di sinchon

kios yang menjual pakaian di Sinchon, let see mirip kayak di indo kan modelnya :)

aneka aksesoris hape dan gantungan kunci unyu rata-rarta 2000 KRW sampe 5000 KRW (mahal ;p )

logo - logo sponsor d korea lucu-lucu, mpe mobil box nya aja logonya unyu sangat :)

sepatu raksasa


Melihat ada jajanan yang saya pengen coba maka tanpa banyak pertimbangan lagi saya pun segera mencicipi satu porsi tteopoki (kue beras korea yang dicampur dengan pasta sambal dan sayur-sayuran) seharga 2500 KRW serta seporsi odeng (kue ikan yang dibuat menyerupai lembaran dan ditusuk sepeti sate yang kemudia diberikan kuah ikan yang segar) seharga 700 KRW. hahahahahaha... kalap..kalap..

oh ya, ada yang bikin heboh juga pas beli jajanan di pojang ma cha ini. berhubung si ajjuma yang dagang kagak ngartih bahasa inggris apalagi bahasa indonesia, jadi nilai transaksi yang harus dibayarkan dituliskan lewat kalkulator atau heng pon. dan ketika kami menanyakan harga total dari jajanan kami sang ajjuma menunjukan kalkulasi berapa yang harus kami bayar lewat heng pon aplle nya. hahahahahaha,,, korea korea

setelah menemukan tempat yang nyaman untuk menikmati jajanan kami, yakni dibawah sepatu raksasa di pinggir jalan (sumpee pas itu kayak gembel). kami pelan-pelan mencicipi jajanan yang masih mengepul tersebut dengan nikmat.
first snack, tteopoki,,, bentuknya silinder panjang-panjang, kenyal-kenyal kayak cilok :p tapi yang bikin enak sausnya,, sumpeee enak bener...

dan snack selanjutnya odeng,,, rasanya rasanya kayak ikan aja,, tapi yang bikin enak kuahnya,, gurih banget.

dan, dari kedua jajanan di atas, yang paling enak, doyan, dan bikin kangen yaitu si ttepoki,, prok prok prok

well,, perjalanan di Sinchon ini terbilang cukup singkat sih, tapi jadi salah satu unforgetable moment banget. apalagi tteopokinya ;)
icip jajanan korea sambil ndepis di pinggir jalan (pinggir jalan juga masih di Korea :p )




:: WELCOME KOREA :: Love Place – Namsan Tower, Teddy Bear Museum & Gembok Cinta


Seusai makan siang dan mengisi tenaga di Goryo Restaurant maka perjalanan kami dilanjutkan menuju ke Area Namsan Tower  yang juga menjadi satu tempat dengan Teddy Bear Museum dan Gembok Cinta.
Perjalanan dari Goryo Restauran menuju tempat ini tidak terlalu jauh. Hanya beberapa menit saja kami semua sudah sampai di Namsan Tower area.
Pertama kali melihat pemandangan di jalanan menuju Namsan Tower, huah.. bener-bener indah dan romantic banget. Gak heran kalo disini banyak banget pasangan-pasangan yang pacaran di tempat ini. Uhhh… co cweeettt.. :)
Jalanan menuju Namsan Tower ini lumayan menguras energy juga, habis jalannya naik banget. Tapi medan yang menanjak ini sama sekali tak mematahkan semangatku kok buat tetap jalan sampai pintu masuk Namsan Tower.

naik-naik ke namsan tower, nanjak-nanjak sekali
pemandangan kayak gini yang bikin gak capek buat nanjak

Biar gak capek, lebih enak jalan mundur dan gak lupa pose dulu :)
Suara ramai mulai terdengar,, oh ternyata di dekat pintu masuk sedang ada acara. Entah waktu itu acara apa, cumin kelihatannya asyik banget. Jadi ada beberapa kelompok anak sekolahan mendelegasikan dua orang temannya buat dance battle. Wihhh.. mereka lucu-lucu banget dan jago dance.

Ujung dari tanjakan menuju Namsan Tower

sebelum masuk Namsan Tower, narsis lagi bersama mbak Warsih


Pintu masuk menuju Namsan Tower
Gak banyak waktu buat menikmati acara itu lebih lama, kami semua bebarengan memasuki area wisata Namsan Tower. Di dalam area ini inti utamanya si emang towernya, namun di bagian bagian lainnya juga ada bioskop dan Teddy Bear Museum plus Souvenir Shop nya. Gak heran deh kalo ini wisata tempat anak muda banget.
Ruang pameran di Teddy bear Museum


Sebelum menuju ke puncak tower, terlebih dahulu kami dipersilahkan masuk dan menikmati apa yang ada di dalam Teddy Bear Museum ini. Jadi tenyata di dalam Teddy Bear Museum ini terbagi menjadi dua ruang pameran. Ruang pertama memamerkan tentang beruang-beruang yang berdandan mirip Korea jaman dahulu. Ada yang memakai pakaian prajurit istana, memakai pakaian raja, putri, bahkan ada pula yang memakai pakaian mirip Jang Geum.

Mr & Mrs Teddy

Traditional Teddy Bear Museum


Setelah puas menikmati ruangan pertama, selanjutnya kami memasuki ruang pameran kedua. Di ruangan ini juga banyak berisi boneka beruang akan tetapi di ruangan ini cenderung memamerkan beruang-beruang yang berdandan lebih modern, bahkan ada juga boneka beruang yang berdandan mirip seperti Nanta Show dan para pemain di film drama korea Princess Hours. Takjub melihat-lihat museum Teddy Bear ruangan selanjutnya yang kami kunjungi adalah Souvenir Shop,, wiiii.. liat beraneka macam souvenir berbentuk beruang bikin lapar mata, tapi apa daya harga disini amat sangat mahal sekali jadi saya hanya bisa melihat tanpa bisa membaanya pulang ke Indonesia T.T. Bayangkan saya satu buah Boneka Teddy Bear berukuran kecil sekitar 13 cm dibandrol dengan harga 13.000 KRW atau setara dengan 130.000 Rupiah. Hehehehehe.. maklum lah kantong cekak seorang mahasiswa. 

Mr & Mrs Teddy

Teddy Nanta Show

Replika beruang di film drama princess hours

Puas cuci mata di Souvenir Shop. Perjalanan kami berlanjut menuju puncak Namsan Tower. Disini aku bener-bener kagum, bagaimana Korea memajukan wisatanya dan membuat sebuah tempat yang biasa menjadi sebuah tempat yang luar biasa. Jadi untuk menuju ke lantai atas tempat observasi dari menara ini bukan perjalanan yang biasa saja. Pertama-tama kami semua masuk satu persatu menuju ke tempat lift berada sembari berhenti sejenak untuk mengabadikan foto kami yang dilakukan oleh unnie yang menjadi petugas disana dan kemudian memberikan kami kupon untuk nantinya foto tersebut bisa diambil diatas.
Sampai di tempat lift, suasana gelap hanya dihiasi oleh temaran lampu warna warni yang berbentuk kerlap kerlip bintang. romantis banget. Lalu saatnya tiba giliranku untuk naik ke dalam lift, u know wut.. di dalam lift ini ternyata bukan lift biasa, jadi ketika lift mulai berjalan seluruh pengunjung yang berada di dalam lift di ajak untuk melihat animasi yang ada di atas atap lift. Disana terdapat animasi yang membuat kita seakan akan naik lift cepat sekali hingga sampai ke luar angkasa dan kemudian diturunkan lagi dengan keras di bumi. Rasa dan animasinya sangat mendukung. Great. :)

Sampai di puncak Namsa Tower disni terdapat Observatory room dan beberapa souvenir Shop sampai Aritarum yakni took yang menjajakan aneka macam merk kosmetik korea.

Namsan Tower

Tempat jajan souvenir

Seoul dari Observatory
Di tempat ini pula, kupon yang tadinya diberikan oleh unni dibawah sebelum kami menaiki lift dapat di tukarkan. Dan ternyata foto yang tadi di jepret dengan Cuma-Cuma ternyata untuk mendapatkanya tidak Cuma-Cuma loh. Karena untuk mencetak dua buah foto berukuran 5R dengan backround Namsan Tower yang kita bisa pilih sendiri dihargai sebesar 12.000 KRW (yep..yep you knuw lah untuk lebih gampangnya dikalikan 10). Tapi saya tidak kehilangan akal, foto ini karena mendapat dua buah dan berfoto bersama dua orang, maka saya mengambil foto tersebut dengan harga dibagi dua dan fotonya juga dibagi dua pula. Wkwkwkwkwkwkw….

Hasil foto di Namsan Tower

Usai menikmati pemandangan kota Seoul dari atas. Kami langsung turun untuk mengunjungi tempat terakhir di Namsan Tower area, yakni Gembok Cinta. :)
Berhubung oleh Caring Colour sudah disediakan gembok gratisan, berwarna pink yang lucu. Maka kami tidak usah repot-repot untuk membeli gembok yang harganya termasuk mahal disana.
Begitu memasuki area Gembok Cinta, wehh,, ternyata eh ternyata.. tempatnya luas banget. Dimana mana isinya gembok warna-warni, berbagai bentuk, dan berbagai tulisan. Disini ada mitos yang beredar, kalau kita menuliskan nama kita dengan pasangan dan mengemboknya disini lalu membuang kuncinya jauh-jauh maka cintanya jadi ngegembok dan gak bisa kemana-mana. Wkwkwkwkwkw..
Mitos siiihhh,, tapi iseng-iseng aja coba, kali aja beneran :p

Gembok dari Caring Colours
Tangga menuju gembok cinta, foto story tempat mereka yang bener-bener jadi
gemboknya banyak
pose dulu, o ya btw kotak merah itu sekarang tempat buang kunci nya loh

aku juga ikutan masang

many much love lock here ;)

Well perjalanan di Love Place ini bener-bener mengesankan deh…
Dan saying banget kalo ke Korea gak maen ke tempat yang fenomenal, apalagi pas maen ke gembok cinta belum punya pasangan,, wkwkwkw…
^.^v